Tolak Kebijakan Penerapan E-Parking di Medan, Jukir Demo Kantor Wali Kota Medan

berita

MedanKu Punya Cerita:

Tolak Kebijakan Penerapan E-Parking di Medan, Jukir Demo Kantor Wali Kota Medan
.
Puluhan juru parkir (Jukir) berunjuk rasa di Balaikota Medan, Kamis, 14 Oktober. Mereka menolak kebijakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang menetapkan 22 titik parkir menjadi kawasan E-Parking.
.
Koordinator Aksi, Dedi Harvi Syahril mengatakan, kebijakan Walikota Bobby justru mematikan pencarian para Jukir yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sektor tersebut.
.
Selain itu, Dedi membantah pernyataan Wali Kota Bobby yang mengatakan banyak terjadi kebocoran pendapatan dari sektor retribusi parkir.

“Tidak mungkin setoran dari tukang parkir terpotong, itu langsung disetorkan. Kalau kata wali kota ada kebocoran, itu di kantor mereka, bukan di lapangan,” jelasnya.
“Setoran kita terlambat, besok harus bayar double,” sambungnya.

Karena itu, ia meminta Bobby Nasution untuk membuat kebijakan dengan memikirkan kesejahteraan masyarakat. Bukan membuat kebijakan yang membunuh masyarakat sendiri.

Selama ini, kata Dedi, pendapatan Jukir di Medan sangat memprihatinkan. Apalagi para Jukir semakin terintimidasi dengan kehadiran pihak ketiga, yang bisa memutuskan mereka tidak bekerja lagi di situ.

“Nggak usah saya sebut namanya (pengelola), wali kota tahu itu, ini ada deal-deal yang nggak benar. 22 titik, apakah masuk Jalan Surabaya yang parkirnya lebih banyak, Jalan Sutomo, kenapa? Itu punya bos-bos yang ngga boleh diganggu. Kebocoran itu ada di Dishub,” tutupnya.
.
Teks : www.indiespot.id
.
.

Tolak Kebijakan Penerapan E-Parking di Medan, Jukir Demo Kantor Wali Kota Medan
.
Puluhan juru parkir (Jukir) berunjuk rasa di Balaikota Medan, Kamis, 14 Oktober. Mereka menolak kebijakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang menetapkan 22 titik parkir menjadi kawasan E-Parking.
.
Koordinator Aksi, Dedi Harvi Syahril mengatakan, kebijakan Walikota Bobby justru mematikan pencarian para Jukir yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sektor tersebut.
.
Selain itu, Dedi membantah pernyataan Wali Kota Bobby yang mengatakan banyak terjadi kebocoran pendapatan dari sektor retribusi parkir.

“Tidak mungkin setoran dari tukang parkir terpotong, itu langsung disetorkan. Kalau kata wali kota ada kebocoran, itu di kantor mereka, bukan di lapangan,” jelasnya.
“Setoran kita terlambat, besok harus bayar double,” sambungnya.

Karena itu, ia meminta Bobby Nasution untuk membuat kebijakan dengan memikirkan kesejahteraan masyarakat. Bukan membuat kebijakan yang membunuh masyarakat sendiri.

Selama ini, kata Dedi, pendapatan Jukir di Medan sangat memprihatinkan. Apalagi para Jukir semakin terintimidasi dengan kehadiran pihak ketiga, yang bisa memutuskan mereka tidak bekerja lagi di situ.

“Nggak usah saya sebut namanya (pengelola), wali kota tahu itu, ini ada deal-deal yang nggak benar. 22 titik, apakah masuk Jalan Surabaya yang parkirnya lebih banyak, Jalan Sutomo, kenapa? Itu punya bos-bos yang ngga boleh diganggu. Kebocoran itu ada di Dishub,” tutupnya.
.
Teks : www.indiespot.id
.
.

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Browse juga berita atau cerita sesuai hashtags: Medan Berita Parkir ParkirMedan MedanTalk MedanKu
Untuk LOWONGAN KERJA cek www.karirgram.com

Sumber post di instagram https://www.instagram.com/p/CVAm-Dap9yv/