Al Washliyah Medan: Stop Ujaran Kebencian soal Palestina di Medsos Marak beredar

berita

MedanKu Punya Cerita:

Al Washliyah Medan: Stop Ujaran Kebencian soal Palestina di Medsos

Marak beredar unggahan video di media sosial, baik di tiktok, instagram dan facebook berisi hujatan terhadap negara Palestina yang saat ini dibombardir zionis Israel.

Hujatan dan caci maki yang dilakukan oleh kebanyakan anak muda itu, pun mendapat banyak kecaman dari netizen dan tokoh-tokoh publik. Selain itu, aksi viral yang dilakukan oleh pelaku penghinaan terhadap Palestina itu juga telah banyak mendapat sanksi, salah satunya pelajar SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, dikeluarkan dari sekolahnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris PD Al Jamiatul Washliyah Kota Medan Hasanul Jihadi, SH, S.Sos, M.Kn menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga ucapan dan tindakannya, karena menurutnya, dalam situasi saat ini penghinaan terhadap negara Palestina itu merupakan hal yang sensitif dan dapat berujung pada pertikaian antar anak bangsa.

"Kita tak ingin ada konflik antar anak bangsa. Jangan sampai kita yang di adu domba, untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat terkhusus anak-anak muda atau milenial, bukan sekedar cerdas bermedsos tapi setiap postingan di medsos harus dilandasi kecerdasan," kata Hasanul Jihadi saat ditemui di kantor Al Washliyah Medan, Jalan Ringroad, Rabu (19/05/2021).

"Kritik apapun itu di medsos ya silahkan, itu dilindungi oleh Undang-undang, namun harus dibarengi dengan pemahaman dan kecerdasan. Jangan sampai tindakan atau tulisan yang kita unggah di medsos itu berujung pada pertikaian dan perpecahan sesama kita," tambahnya.

Saat ditanya prihal penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, Jihadi mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Israel tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Ia juga menegaskan, sebagai manusia dan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan, perbuatan Israel itu harus segera dihentikan.

Al Washliyah Medan: Stop Ujaran Kebencian soal Palestina di Medsos

Marak beredar unggahan video di media sosial, baik di tiktok, instagram dan facebook berisi hujatan terhadap negara Palestina yang saat ini dibombardir zionis Israel.

Hujatan dan caci maki yang dilakukan oleh kebanyakan anak muda itu, pun mendapat banyak kecaman dari netizen dan tokoh-tokoh publik. Selain itu, aksi viral yang dilakukan oleh pelaku penghinaan terhadap Palestina itu juga telah banyak mendapat sanksi, salah satunya pelajar SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, dikeluarkan dari sekolahnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris PD Al Jamiatul Washliyah Kota Medan Hasanul Jihadi, SH, S.Sos, M.Kn menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga ucapan dan tindakannya, karena menurutnya, dalam situasi saat ini penghinaan terhadap negara Palestina itu merupakan hal yang sensitif dan dapat berujung pada pertikaian antar anak bangsa.

“Kita tak ingin ada konflik antar anak bangsa. Jangan sampai kita yang di adu domba, untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat terkhusus anak-anak muda atau milenial, bukan sekedar cerdas bermedsos tapi setiap postingan di medsos harus dilandasi kecerdasan,” kata Hasanul Jihadi saat ditemui di kantor Al Washliyah Medan, Jalan Ringroad, Rabu (19/05/2021).

“Kritik apapun itu di medsos ya silahkan, itu dilindungi oleh Undang-undang, namun harus dibarengi dengan pemahaman dan kecerdasan. Jangan sampai tindakan atau tulisan yang kita unggah di medsos itu berujung pada pertikaian dan perpecahan sesama kita,” tambahnya.

Saat ditanya prihal penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, Jihadi mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Israel tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Ia juga menegaskan, sebagai manusia dan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan, perbuatan Israel itu harus segera dihentikan.

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Untuk LOWONGAN KERJA cek www.karirgram.com