Walikota Medan Tawari Jepang Kerja Sama Pengolahan Sampah Tawaran ini disampaikan Bobby

berita

MedanKu Punya Cerita:

Walikota Medan Tawari Jepang Kerja Sama Pengolahan Sampah

Tawaran ini disampaikan Bobby Nasution pada Medan Business and Investment Forum yang digelar Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) Sumatra Utara di Universitas Sari Mutiara, Medan, Senin (29/11/2021).

Dua dari 14 proyek investasi yang ditawarkan Bobby adalah pengelolaan sampah dan wisata sejarah. Menurut Bobby, sampah masih menjadi masalah kompleks bagi Kota Medan.

“Kita pahami permasalahan sampah di Kota Medan ini sulit sekali dan pernah dinobatkan sebagai kota terjorok di Indonesia. Salah satunya karena pengelolaan sampah di TPA yang tidak memenuhi standar nasional,” kata Bobby.

Dengan jumlah penduduk mencapai 2,85 juta jiwa, produksi sampah di Kota Medan mencapai 2.000 ton per hari. Akan tetapi, pembuangan sampah akhir di TPA Terjun mencapai 1.595 ton per hari atau 83 persen dari total sampah yang diproduksi.

Pemko Medan memprediksi TPA Terjun mengalami okupansi maksimal dengan tinggi timbunan sampah mencapai 15 meter pada 23 tahun mendatang. Oleh karena itu, Pemko Medan menargetkan pengurangan sampah sebanyak 30 persen.

Selama ini, terdapat beberapa pilihan teknologi pengolahan sampah. Di antaranya Refuse Derived Fuel (RDF) dan Solid Recovered Fuel (SRF). Teknologi ini dinilai cocok untuk karakteristik TPA Terjun.

Selain pengelolaan sampah, Bobby juga menawari Jepang pengembangan pariwisata dan sejarah di Kota Medan. Seperti pembangunan destinasi wisata bangunan kuno Warenhuis di pusat kota.

Lebih lanjut, 14 proyek investasi yang ditawarkan ke Jepang adalah convention center, waterfront city, pusat kampung ekonomi kreatif, kawasan industri Belawan dan Seruai, kebun binatang, pengolahan sampah, transportasi ramah lingkungan.

Kemudian mall pelayanan publik, rumah sakit, cagar budaya dan pusat bisnis, revitalisasi taman Lili Suheri, gedung parkir modern, smart city utility.

Konsulat Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu mengatakan, pemerintah Jepang sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan Pemko Medan dalam beberapa hal. Termasuk pengelolaan sampah. Namun karena pandemi, kerja sama itu terhenti.

Lanjut di komentar..

Sumber: bisnis, kompas

Walikota Medan Tawari Jepang Kerja Sama Pengolahan Sampah 

Tawaran ini disampaikan Bobby Nasution pada Medan Business and Investment Forum yang digelar Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) Sumatra Utara di Universitas Sari Mutiara, Medan, Senin (29/11/2021).

Dua dari 14 proyek investasi yang ditawarkan Bobby adalah pengelolaan sampah dan wisata sejarah. Menurut Bobby, sampah masih menjadi masalah kompleks bagi Kota Medan.

"Kita pahami permasalahan sampah di Kota Medan ini sulit sekali dan pernah dinobatkan sebagai kota terjorok di Indonesia. Salah satunya karena pengelolaan sampah di TPA yang tidak memenuhi standar nasional," kata Bobby.

Dengan jumlah penduduk mencapai 2,85 juta jiwa, produksi sampah di Kota Medan mencapai 2.000 ton per hari. Akan tetapi, pembuangan sampah akhir di TPA Terjun mencapai 1.595 ton per hari atau 83 persen dari total sampah yang diproduksi.

Pemko Medan memprediksi TPA Terjun mengalami okupansi maksimal dengan tinggi timbunan sampah mencapai 15 meter pada 23 tahun mendatang. Oleh karena itu, Pemko Medan menargetkan pengurangan sampah sebanyak 30 persen.

Selama ini, terdapat beberapa pilihan teknologi pengolahan sampah. Di antaranya Refuse Derived Fuel (RDF) dan Solid Recovered Fuel (SRF). Teknologi ini dinilai cocok untuk karakteristik TPA Terjun.

Selain pengelolaan sampah, Bobby juga menawari Jepang pengembangan pariwisata dan sejarah di Kota Medan. Seperti pembangunan destinasi wisata bangunan kuno Warenhuis di pusat kota.

Lebih lanjut, 14 proyek investasi yang ditawarkan ke Jepang adalah convention center, waterfront city, pusat kampung ekonomi kreatif, kawasan industri Belawan dan Seruai, kebun binatang, pengolahan sampah, transportasi ramah lingkungan.

Kemudian mall pelayanan publik, rumah sakit, cagar budaya dan pusat bisnis, revitalisasi taman Lili Suheri, gedung parkir modern, smart city utility.

Konsulat Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu mengatakan, pemerintah Jepang sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan Pemko Medan dalam beberapa hal. Termasuk pengelolaan sampah. Namun karena pandemi, kerja sama itu terhenti.

Lanjut di komentar..

Sumber: bisnis, kompas

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Browse juga berita atau cerita sesuai hashtags: berita medan investasi investasimedan
Untuk LOWONGAN KERJA cek www.karirgram.com

Sumber post di instagram https://www.instagram.com/p/CW4tx2XhuaT/